Data Perokok di Indonesia

| Minggu, 24 Juli 2011
TUGAS PLH



Indonesia, dengan jumlah penduduk hampir mencapai 250 juta jiwa, merupakan salah satu negara konsumen tembakau terbesar di dunia. Indonesia menempati urutan kelima di antara negara-negara dengan tingkat agregat konsumsi tembakau tertinggi di dunia. Tahun 2011, kurang lebih 82 juta penduduk Indonesia merupakan perokok aktif.

Daftar 10 Negara Perokok Terbesar di Dunia
  1. Cina = 390 juta perokok atau 29% per penduduk
  2. India = 144 juta perokok atau 12,5% per penduduk
  3. Indonesia = 65 juta perokok atau 28 % per penduduk (~225 miliar batang per tahun)
  4. Rusia = 61 juta perokok atau 43% per penduduk
  5. Amerika Serikat =58 juta perokok atau 19 % per penduduk
  6. Jepang = 49 juta perokok atau 38% per penduduk
  7. Brazil = 24 juta perokok atau 12,5% per penduduk
  8. Bangladesh =23,3 juta perokok atau 23,5% per penduduk
  9. Jerman = 22,3 juta perokok atau 27%
  10. Turki = 21,5 juta perokok atau 30,5%
Statistik Perokok Indonesia

Statistik perokok dari kalangan anak-anak dan remaja
  • Pria = 24,1% anak/remaja pria
  • Wanita = 4,0% anak/remaja wanita
  • atau 13,5% anak/remaja Indonesia
Statistik perokok dari kalangan dewasa
  • Pria = 63% pria dewasa
  • Wanita = 4,5% wanita dewasa
  • atau 34% perokok dewasa
Jika digabungkan antara perokok kalangan anak, remaja, dan dewasa, maka jumlah perokok Indonesia sekitar 27,6%. Artinya, setiap 4 orang Indonesia, terdapat seorang perokok. Angka persentase ini jauh lebih besar daripada Amerika saat ini yakni hanya sekitar 19% atau hanya ada seorang perokok dari tiap 5 orang Amerika. Perlu diketahui bahwa pada tahun 1965, jumlah perokok Amerika Serikat adalah 42% dari penduduknya. Melalui program edukasi dan meningkatkan kesadaran untuk hidup sehat tanpa rokok serta pelarangan iklan rokok di televisi dan radio nasional, selama 40 tahun lebih Amerika berhasil mengurangi jumlah perokok dari 42% hingga kurang dari 20% di tahun 2008 ini.
** Data diolah dari hasil laporan WHO 2008 dengan statistik jumlah perokok 1,35 miliar orang. 

Presentase usia mulai merokok


Presentasi Perokok terhadap Gender, Wanita lebih kurang hanya 5%, sedangkan Pria mencapai 95% 
(Tahun 2002)

Beberapa jenis racun yang terkandung dalam sebatang rokok diantaranya:
1) Aceton (bahan pembuat cat kuku)
2) Naftalen (bahan kapur barus)
3) Arsenik (racun semut)
4) Metanol (bahan bakar roket)
5) Vinyl chlorida (bahan plastic PVC)
6) Fenol butane (bahan bakar korek api)
7) Potassium nitrat (bahan baku pembuatan bom dan pupuk)
8) Polonium-201 (bahan radioaktif)
9) DDT (racun serangga)
10) Hidrogen sianida (gas beracun yang digunakan di kamar eksekusi hukuman mati)
11) Cadmium (digunakan untuk aki mobil)
12) Uretan (gas anti jamur)
13) Nafthilamin dan Toludin (bahan pembuat cat)
14) Toluen (pelarut pada industri)
15) Butan (bahan bakar pematik api)

Efek racun yang ditimbulkan oleh rokok, perokok lebih berisiko dibanding yang tidak menghisap asap rokok :
a. Berisiko 14x menderita kanker paru -paru, mulut, dan tenggorokan.
b. Berisiko 4x menderita kanker esophagus.
c. Berisiko 2x kanker kandung kemih.
d. Berisiko 2x serangan jantung.

Penyakit yang ditimbulkan dari kebiasaan merokok adalah sebagai berikut :
a. Jantung
Menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah, kenaikan penggunaan O 2 serta peningkatan denyut jantung.
b. Otak
Menyebabkan stroke dan lumpuh.
c. Paru-paru
Menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Hal ini dapat menyebabkab terjadinya Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk emfisema, bronkitis kronis, batuk berdahak dan kanker paru-paru.
d. Bagi ibu hamil
Kelahiran bayi dengan berat badan kurang, keguguran, pendarahan, kematian bayi sebelum lahir, kematian bayi sesaat setelah lahir. 

Faktanya:
  1. Sejauh ini, tembakau berada pada peringkat utama penyebab kematian yang dapat dicegah di dunia. Tembakau menyebabkan satu dari 10 kematian orang dewasa di seluruh dunia, dan mengakibatkan 5,4 juta kematian tahun 2006. Ini berarti rata-rata satu kematian setiap 6,5 detik. Kematian pada tahun 2020 akan mendekati dua kali jumlah kematian saat ini jika kebiasaan konsumsi rokok saat ini terus berlanjut.
  2. Diperkirakan, 900 juta (84 persen) perokok sedunia hidup di negara-negara berkembang atau transisi ekonomi termasuk di Indonesia. The Tobacco Atlas mencatat, ada lebih dari 10 juta batang rokok diisap setiap menit, tiap hari, di seluruh dunia oleh satu miliar laki-laki, dan 250 juta perempuan. Sebanyak 50 persen total konsumsi rokok dunia dimiliki China, Amerika Serikat, Rusia, Jepang dan Indonesia. Bila kondisi ini berlanjut, jumlah total rokok yang dihisap tiap tahun adalah 9.000 triliun rokok pada tahun 2025.
  3. Di Asia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, Indonesia menempati urutan ketiga terbanyak jumlah perokok yang mencapai 146.860.000 jiwa. Namun, sampai saat ini Indonesia belum mempunyai Peraturan Perundangan untuk melarang anak merokok. Akibat tidak adanya aturan yang tegas, dalam penelitian di empat kota yaitu Bandung, Padang, Yogyakarta dan Malang pada tahun 2004, prevalensi perokok usia 5-9 tahun meningkat drastis dari 0,6 persen (tahun 1995) jadi 2,8 persen (2004).
  4. Peningkatan prevalensi merokok tertinggi berada pada interval usia 15-19 tahun dari 13,7 persen jadi 24,2 persen atau naik 77 persen dari tahun 1995. Menurut Survei Global Tembakau di Kalangan Remaja pada 1.490 murid SMP di Jakarta tahun 1999, terdapat 46,7 persen siswa yang pernah merokok dan 19 persen di antaranya mencoba sebelum usia 10 tahun. “Remaja umumnya mulai merokok di usia remaja awal atau SMP,” kata psikolog dari Fakultas Psikologi UI Dharmayati Utoyo Lubis.
  5. Sebanyak 84,8 juta jiwa perokok di Indonesia berpenghasilan kurang dari Rp 20 ribu per hari–upah minimum regional untuk Jakarta sekitar Rp 38 ribu per hari.
  6. Perokok di Indonesia 70 persen diantaranya berasal dari kalangan keluarga miskin.
  7. 12,9 persen budget keluarga miskin untuk rokok dan untuk orang kaya hanya sembilan persen.
  8. Mengutip dana Survei Ekonomi dan Kesehatan Nasional (Susenas), konsumsi rumah tangga miskin untuk tembakau di Indonesia menduduki ranking kedua (12,43 persen) setelah konsumsi beras (19.30 persen). “Ini aneh tatkala masyarakat kian prihatin karena harga bahan pokok naik, justru konsumen rokok kian banyak,”
  9. Orang miskin di Indonesia mengalokasikan uangnya untuk rokok pada urutan kedua setelah membeli beras. Mengeluarkan uangnya untuk rokok enam kali lebih penting dari pendidikan dan kesehatan.
  10. Pemilik perusahaan rokok PT Djarum, R. Budi Hartono, termasuk dalam 10 orang terkaya se-Asia Tenggara versi Majalah Forbes. Ia menempati posisi kesepuluh dengan total harta US$ 2,3 miliar, dalam daftar yang dikeluarkan Kamis (8/9/2005).
  11. Sekitar 50% penderita kanker paru tidak mengetahui bahwa asap rokok merupakan penyebab penyakitnya.
  12. Dari 12% anak-anak SD yang sudah diteliti pernah merasakan merokok dengan coba-coba. Kurang lebih setengahnya meneruskan kebiasaan merokok ini.
  13. Besaran cukai rokok di Indonesia dinilai masih terlalu rendah. Saat ini, besarnya cukai rokok 37 persen dari harga rokok. Bandingkan dengan India (72 persen), Thailand (63 persen), Jepang (61 persen).
  14. Sebanyak 1.172 orang di Indonesia meninggal setiap hari karena tembakau.
  15. 100 persen pecandu narkoba merupakan perokok.
  16. Perda DKI Jakarta No 2 Tahun 2005, Pasal 13 ayat 1: Tempat umum, sarana kesehatan, tempat kerja dan tempat yang secara spesifik sebagai tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak, tempat ibadah dan angkutan umum dinyatakan sebagai kawasan dilarang merokok. — Pelanggarnya diancam dengan sanksi pidana berupa denda maksimum Rp 50 juta, atau 6 bulan kurungan. Kenyataannya, Perda ini seperti dianggap tidak ada oleh perokok, dan pemerintah pun tidak tegas dalam menjalankannya.
Kerugian Merokok:

1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.
5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.
6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.





0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2010 Environmental Education Blogger Template by Dzignine