| Senin, 12 Desember 2011
|

Video Klip Mars PLH

0
| Senin, 05 Desember 2011
<iframe width="425" height="349" src="http://www.youtube.com/embed/iSHtgYr9tVY?hl=en&fs=1" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>

Suka Duka Pelajaran PLH

0
| Minggu, 04 Desember 2011
Hai semua,,
Hari ini aku mau membahas tentang suka duka yang ku alami dalam pembelajaran PLH.
sekarang aku mau bahas tentang duka nya terlebih dahulu..
Apa aja duka yang aku rasakan?
  • capek banget ngerjain tugasnya yang segudang dan terkadang gak punya waktu untuk posting itu tugas ke blog ini.
  • makan biaya krn butuh internet untuk buat tugas
Apa aja suka yang aku rasakan?
  • tambah pengetahuan, khususnya dlm membuat blog, krn selama ini aku gak pernah mau buat yg ginian.
  • tambah kreatifitas, krn buat video clip mars plh, buat hasta karya, dll.
  • tambah pengetahuan
  • dll
itu aja sih menurut saya..
terima kasih udh baca blog ini,,

Jbu



Tafsiran Mars PLH

0
| Minggu, 27 November 2011
Tuhan ciptakan alam nan indah
Manusia penerima amanah
Wahana karya bernilai ibadah
Ambil manfaat jangan serakah

Tafsiran : Sebagai satu-satunya ciptaan Tuhan yang paling sempurna, kita harus mengemban tugas seperti menjaga, merawat, dan memelihara alam yang sudah diciptakan Tuhan kepada kita yang kita gunakan untuk memenihi kebutuhan kita dan juga memanfaatkan sumberdaya kita sebaik-baiknya.

Karya agungnya teramat luhur
Semua makhluk hidup makmur
Amal berkah tumbuh subur
Jagat raya sujud syukur

Tafsiran : Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, kita juga harus saling tolong-menolong satu sama lain, saling bekerja sama seperti : bergotong-royong dalam melestarikan lingkungan sekitar, dan hidup dalam kemakmuran dan keindahan bersama- sama.

Buma Buha Mata
Buka Mata Buka Hati
Memelihara alam titipan Allah

Buma Buha Mata
Buka Mata Buka Hati
Memelihara alam titipan Allah

Tafsiran : Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, kita harus membuka mata dan mata hati kita supaya kita dapat lebih lagi memelihara alam sekitar kita yang indah yang sudah diciptakan Tuhan untuk kita.

Jagalah mata jagalah hati
Ayunkan tangan langkahkan kaki
Memelihara alam titipan Ilahi
Cermin insan Khalifah Fil-Ardhi

Tafsiran : Kita harus ringan tangan dalam memelihara alam, seperti jika ada sampah berserakan di depan mata kita harus dengan senang hati membereskan sampah tersebaut dan membuangnya pada tempatnya karena kiata harus menjadi teladan yang dapat memimpin dan memelihara alam bagi orang banyak.

Karena ulah tangan manusia
Semua makhluk hidup makmur
Amal berkah tumbuh subur
Jagat raya sujud syukur

Tafsiran : Karena ulah tangan manusia seperti : illegal logging, membuang sampah sembarangan, dan tidak memelihara alam dengan baik, dll, darat dan laut rusak binasa dan tercemar sehingga warisan anak dan cucu tak tersisa lagi karena bencana alam di mana-mana seperti : banjir, kebakaran hutan, polusi udara, dll yang terjadi karena ulah tangan manusia.

Buma Buha Mata
Buka Mata Buka Hati
Memelihara alam titipan Allah

Buma Buha Mata
Buka Mata Buka Hati
Memelihara alam titipan Allah

Tafsiran : mengajak kita untuk membuka mata dan mata hati kita untuk merawat, menjaga, dan memelihara alam dengan segenap hati (mengajak kita untuk peduli lingkungan hidup).

Jagalah mata jagalah hati
Ayunkan tangan langkahkan kaki
Memelihara alam titipan Ilahi
Cermin insan Khalifah Fil-Ardhi

Tafsiran : mengajak kita untuk menjadi teladan dalam memelihara alam seperti bergotong royong dalam membersihkan, merawat, dan memelihara alam.

Jiwa siswa SMA 8
Dan Pendidikan Lingkungan Hidup
Ecological Youth Environmental Source
Siswa peduli lingkungan hidup
Huu...
Fil-Ardhi

Tafsiran : Siswa - siswi SMA 8 yang sudah diberikan pendidikan lingkungan hidup, peduli dengan lingkungan sehingga dapat menjadi cerminan bagi orang lain untuk lebih menyayangi alam kita.

Thankyou for reading my blog..
Gbu

Penanganan Kebakaran Hutan di Riau

0
| Minggu, 20 November 2011
Tugas kali ini, saya diberi kesempatan untuk membahas tentang kebakaran hutan, khususnya di Riau. 

Kebakaran hutan merupakan sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah rumah dan lahan pertanian disekitarnya.

Apa saja sih yang menyebabkan kebakaran hutan?

Penyebab kebakaran hutan adalah :
  •  Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.
  •  Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan.
  •  Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.
  • Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.
  • Kebakaran di bawah tanah / ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.
Seperti yang telah disebutkan, sebagian besar penyebab kebakaran hutan adalah manusia. Dan yang menjadi sasaran atas dampak yang ditimbulkan kebakaran adalah manusia itu sendiri juga.

Apa saja sih dampak dari kebakaran hutan?

Dampak dari kebakaran hutan adalah :
  • Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer.
  • Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies endemik/khas di suatu daerah turut punah sebelum sempat dikenali/diteliti.
  • Menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di saat musim kemarau.
  • Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya jalur pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-daerah terpencil.Kekeringan juga akan mengurangi volume air waduk pada saat musim kemarau yang mengakibatkan terhentinya pembangkit listrik (PLTA) pada musim kemarau.
  • Musnahnya bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih jauh lagi hal ini dapat mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena kurangnya bahan baku dan puluhan ribu pekerja menjadi penganggur/kehilangan pekerjaan.
  • Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan kanker paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan anak-anak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita TBC/asma.
  • Asap yang ditimbulkan menyebabkan gangguan di berbagai segi kehidupan masyarakat antara lain pendidikan, agama dan ekonomi. Banyak sekolah yang terpaksa diliburkan pada saat kabut asap berada di tingkat yang berbahaya. Penduduk dihimbau tidak bepergian jika tidak ada keperluan mendesak. Hal ini mengganggu kegiatan keagamaan dan mengurangi kegiatan perdagangan/ekonomi. Gangguan asap juga terjadi pada sarana perhubungan/transportasi yaitu berkurangnya batas pandang. Banyak pelabuhan udara yang ditutup pada saat pagi hari di musim kemarau karena jarak pandang yang terbatas bisa berbahaya bagi penerbangan. Sering terjadi kecelakaan tabrakan antar perahu di sungai-sungai, karena terbatasnya jarak pandang.
  • Musnahnya bangunan, mobil, sarana umum dan harta benda lainnya.
Dari data Kementrian Kehutanan di Provinsi Riau sendiri terdapat 1033 buah titik api. Yaaa, sumber titik api Provinsi  Riau memang jauh lebih banyak dibandingkan dengan provinsi lainnya.

Kebakaran hutan di daerah Riau umumnya disebabkan oleh tradisi berpindah ladang lalu membuka lahan baru dengan cara membakar yang dapat memicu kebakaran lebih besar. Apalagi pembakaran ini dilakukan para petani pada musim kemarau, yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dalam lingkup yang lebih besar.

Salah satu akibatnya yaitu timbulnya asap yang dapat menganggu aktivitas masyarakat. Seperti beberapa tahun silam, karena asap yang terlalu tebal menyelimuti Pekanbaru, salah satu sekolah membuat kebijakan untuk meliburkan para perangkat sekolah pada hari itu. Bukan hanya terganggunya aktivitas, namun juga gangguan kesehatan. Seperti memicu TBC, asma, dan penyakit pernapasan lainnya.

SOLUSI :
  • PREVENTIF
Seperti yang telah diketahui penyebab utama kebakaran hutan di Riau adalah karena ulah tangan manusia, yaitu melalui pembakaran. Pemberian izin pemanfaatan ruang yang diberikan kepada pada perusahaan besar maupun para petani menyebabkan tradisi pembakaran untuk membuka lahan baru semakin merajalela.

Penanggulangan dapat dilakukan dengan cara :
  • Dihapuskannya tradisi pembukaan lahan baru.
  • Adanya ketegasan pemerintah serta kerja sama kepada perusahaan - perusahaan yang sudah mendapatkan izin membuka lahan.

Kebakaran juga terjadi pada kawasan bergambut, hal ini disebabkan karena pembuatan drainase dalam skala besar, sehingga mengganggu keseimbangan hidrologi pada kawasan gambut pada musim kemarau.

Solusi :
  • Hindarilah  pembuatan drainase dalam skala yang besar cukup membuatnya dalam batas yang wajar sehingga tidak menyebabkan kebakaran yang berkepanjangan.
  • Jika ingin membuka lahan harus memilih lahan atau perkebunan yang sifatnya menetap sehingga meminimalisir membuka lahan yang terlalu banyak.

  • KURATIF
Dalam permasalahan kebakaran hutan ini memang jauh lebih baik tindakan pencegahan daripada pengobatan.

Kuratif untuk kebakaran hutan yaitu dibentuknya SATGASDAMKARHUT (Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Hutan) dimana mempunyai tugas untuk memadamkan api. Satuan Petugas ini sangat harus dibentuk disetiap daerah yang memiliki sumber titik api. Tidak hanya para petugas ini sebagai kuratifnya, namun setiap perusahaan juga harus memiliki tim reaksi cepat penanggulangan kebakaran.

Seperti yang telah diketahui, potensi kuratif ini tidak seperti yang diharapkan. Terkadang api yang besar tidak mampu dipadamkan oleh petugas pemadam. Hal ini juga dapat disebabkan karena cuaca atau tiupan angin. Jadi keberhasilan petugas pemadam tergantung pada keadaan lingkungan.
  • REHABILITATIF
Untuk perlakuan rehabilitative pada pembakaran hutan terkadang hasil yang dilakukan tidak maksimal. Ini dikarenakan sudah rusaknya unsur - unsur hutan itu sendiri.

Cara rehabilitative adalah :
  • Melakukan penanaman kembali (reboisasi). Hal ini dilakukan, karena sudah lenyapnya pepohonan atau flora hutan.Tindakan ini diperkirakan tidak mencapai maksimal, atau keadaan yang diinginkan tidak seperti keadaan hutan sebelum terjadinya kebakaran, karena unsur - unsur tanah dan lainnya sudah tidak semaksimal pada mulanya.
  • Kepada pemerintah diharapkan memberi bantuan (subsidi) kepada masyarakat untuk memulihkan kembali lahan mereka agar upaya pemulihan dapat berlangsung dengan baik.

  • PROMOTIF
Dalam hal ini bukan hanya pemerintah namun masyarakat yang mempunyai pengetahuan tentang bahaya dari kebakaran hutan.

Seharusnya pemerintah melakukan kegiatan penyuluhan kepada pemilih kebun dan lahan agar membuka lahan dengan cara tidak membakar. Dengan begitu, pola pikir mereka akan lebih peduli kepada akibat yang ditimbulkan dengan cara membakar hutan.


thank you for reading my blog..
Gbu..

Manajemen Resiko (Hazard)

0
| Minggu, 16 Oktober 2011


Memotong Bahan.


Dimasukkan ke dalam tepung beras yang sudah dicampur dengan air dan garam.



Kemudian, bahan yang sudah dicampur dengan tepung digoreng.



Goreng tersebut di bolak – balik supaya tidak gosong dan matang merata.



Bahan bakar menggunakan kayu bakar.




Jika sudah matang, goreng ditiriskan



Kemudian diletakkan ditalam yang sudah disediakan


A.    Analisa Risiko

        1. Daftar kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya pekerjaan penjual goreng

Jenis Bahaya

Risiko
Konsekuensi
Faktor fisik
§  Suhu panas

§  Suhu dingin

§       Biang keringat, Dehidrasi
§       Kedinginan


§  Kelelahan

§  Masuk angin
Faktor Biologis
§  Bakteri

§  Virus


§       Infeksi sistem pencernaan
§      Infeksi sistem pernapasan


Penyakit-penyakit pencernaan, influenza.

Faktor ergonomic
§        Berdiri terlalu lama.
§  Membungkuk saat mengambil kayu dan meletakkannya ditempat pembakaran


§  Kaki
§  Punggung
§  Pinggang


§  Pegal

Faktor Psikososial
§        Perangai pembeli yang bermacam-macam
§       Jam kerja yang lama / kurang istirahat


§  Stress



§   Pusing
§   Hilang konsentrasi
Alat Perlindungan Diri
§       Penjual yang tidak memakai masker dan kacamata las.




§  Sistem pernapasan


§  Mata

§       Sesak nafas
§       Penularan berbagai jenis penyakit seperti influenza.
§       Iritasi mata

Kecelakaan
§      Tangan terkena api kayu saat meletakkan kayu di tempat pembakaran.
§       Memotong bahan yang keras dengan pisau
§       Kebakaran

§         Kulit
§        Tangan


§       Sistem pernapasan
(krn asap kebakaran)

§        Luka bakar
§       Terluka
§        Perih

§        Sesak napas
§        Kematian



2. Bentuk analisa semikualitatif

Tingkat Keparahan
Kemungkinan Terjadi
Jarang Terjadi

(1)
Kurang mungkin terjadi (2)
Mungkin terjadi
(3)
Sangat Mungkin terjadi (4)
Hampir Pasti terjadi
(5)
(1)
Tidak ada pengaruh





(2)
Pengaruh sangat ringan
Jam kerja yang lama/ istirahat kurang.
(2)
Perangai penjual yg bermacam-macam
(4)



(3)
Pengaruh ringan


§        Suhu panas
§        Suhu dingin
§        Memotong bahan yang keras dengan pisau.
(9)
Tangan terkena api kayu saat meletakkan kayu di tempat pembakaran
(12)
§        Berdiri terlalu lama pada saat memasak goreng
§        Membungkuk  terlalu lama saat mengambil dan meletakkan kayu di tempat pembakaran.
(15)
(4)
Pengaruh serius


Penjual yang tidak memakai masker dan kacamata las.
(12)

§  Virus
§  Bakteri
(16)

(5)
Pengaruh fatal
§ Kebakaran
(5)






      B. Evaluasi Risiko

Dari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas risiko sebagai berikut:

NO.
HAZARD
SKOR
TAFSIRAN
1.
§  Virus, bakteri, jamur
16
§  Sangat mungkin terjadi
§  Pengaruh serius

2.
§         Berdiri terlalu lama pada saat memasak goreng
§        Membungkuk  terlalu lama saat mengambil dan meletakkan kayu di tempat pembakaran.

15
§  Hampir pasti terjadi
§  Pengaruh ringan
3.
§       Tangan terkena api kayu saat meletakkan kayu di tempat pembakaran

12
§  Sangat mungkin terjadi
§  Pengaruh ringan
4.
§         Penjual yang tidak memakai masker dan kacamata las.

12
§  Mungkin terjadi
§  Pengaruh serius
5.
§        Suhu panas
§        Suhu dingin
§        Memotong bahan yang keras dengan pisau.

9
§  Mungkin terjadi
§  Pengaruh ringan
6       .
   §         Kebakaran


5
§  Jarang terjadi
§  Pengaruh fatal
7.
§         Perangai penjual yang
bermacam-macam

4
§  Kurang mungkin terjadi
§  Pengaruh sangat ringan
8.
§        Jam kerja yang lama/ istirahat kurang.

2
§  Kurang mungkin terjadi
§  Pengaruh sangat ringan




C. Pengendalian Resiko

NO.
HAZARD
PENGENDALIAN
1.
§         Virus, bakteri, jamur
§     Memakai masker.

2.
§         Berdiri terlalu lama pada saat memasak goreng
§        Membungkuk  terlalu lama saat mengambil dan meletakkan kayu di tempat pembakaran.

§     Ada kursi duduk untuk penjual.
§     Relaksasi seluruh tubuh secara berkala misalnya setiap 30 menit.
3.
§      Tangan terkena api kayu saat meletakkan kayu di tempat pembakaran

§     Menggunakan alat lain untuk meletakkan kayu ke dalam tempat pembakaran seperti balok kayu (untuk mendorong kayu)
4.
§ Penjual yang tidak memakai masker dan  kacamata las.

§    Diberikan pemahaman keuntungan memakai masker dan kacamata las dan perbandingan harga masker dan kacamata las dengan risiko yang harus diterima..
5.
§  Suhu panas
§  Suhu dingin
§  Memotong bahan yang keras dengan pisau.

§    Kipas angin
§    Jaket (baju yang hangat)
§    Adanya alat yang dapat digunakan sebagai alat bantu berat (pendorong) saat memotong bahan (batu giling)
6                             .
                        Kebakaran


§    Jika punya uang lebih, renovasi tempat penjualan yang awalnya dari kayu menjadi batu bata.
7.
§         Perangai penjual yg
bermacam-macam

§    Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan
§    Ramah
8.
§  Jam kerja yang lama/ istirahat kurang.

§     Relaksasi setiap 30 menit selama 5 menit
§   Usahakan waktu tidur cukup


Terima kasih sudah membaca blog saya,,,
Gbu..
 

Copyright © 2010 Environmental Education Blogger Template by Dzignine